Bab 6
Budaya dan Seni Melayu Riau
Tunjuk Ajar Melayu
Ape tanda Melayu beradat
Dalam bermain saling hormat
Apa tanda Melayu bermarwah
Dalam bermain saling menghargai
Apa tenda orang Melayu bermartabat
Dalam hati tidak ada dendam kesumat
Salah satu unsur kebudayaan yang mudah dikenali adalah kesenian. Kareria kesenian tersebut memberikan dan menampilkan kekhasannya, seperti seni musik, seni teater dan seni tari. Seni musik dan seni teater atau pertunjukan rakyat mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam setiap kegiatan pertunjukan akan ada seni musik sebagai pelengkap pertunjukan tersebut. Untuk seni pertunjukan Riau memiliki bermacam ragam seni dan pertunjukan. Setiap daerah mempunyai seni pertunjukan yang menjadi hiburan oleh rakyat pada hari-hari tertentu seperti HUT RI, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, Maulid Nabi dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari seni pertunjukan di bawah ini Pelajarilah dengan seksama dan benar!
Ada beberapa seni pertunjukan Masyarakat Melayu Riau, antara lain adalah:
Pertunjukan Tradisional Melayu Riau
1. Randai
Randai Kuantan adalah tradisi lisan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi yang ditampilkan dalam bentuk teater. Seni teater randai diiringi dengan permainan musik biola, gendang, dan serunai. Cerita ditampilkan secara berbabak dalam bentuk dialog dan pantun Melayu yang dilagukan. Permainan randai merupakan permainan yang merupakan kesenian. Pelaksanaan randai biasanya dilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, perayaan desa atau kampung dan pesta perkawinan. Rands ditampilkan dalam bentuk cerita yang terdiri dari beberapa babak. Antara babak diselingi dengan tarian dan nyanyian daerah. Permainan seni randai adalah seni dan permainan rakyat Kuantan Singingi.
Banyak perkumpulan Randai di Kabupaten Kuantan Singingi dengan bermacam-macam nama. Pertunjukan Randai dilaksanakan pada malam hari, biasanya pada malam Sabtu dan Ahad. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu hari kerja dan belajar anak-anak sekolah. Dalam pertunjukan randai ada beberapa pemain yang tugasnya menyampaikan jalannya cerita yang dibawakan. Semua pemain dalam perkumpulan randai disebut anak randai. Anak randai terdiri dari:
a. Ketua Randai, yaitu pemimpin perkumpulan randai dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pertunjukan randai tersebut kepada seluruh anggotanya.
b. Bujang gadih/Gadis, yaitu laki-laki yang berpakaian perempuan yang menjadi pemain sebagai seorang perempuan, baik sebagai ibu, maupun anak gadis. Biasanya bujang gadih tersebut berjumlah 4 (empat) orang yang berperan sebagai seorang ibu, anak, nenek dan orang lain.
c. Penari, dalam satu grup randai biasanya sebanyak 20 sampai 30 orang. Tarian dalam randai disebut menggebeng.
d. Penyanyi, yaitu yang membawakan lagu dan diiringi alat-alat musik tradisional. Penyanyi dalam randai biasanya bujang gadis yang mempunyai suara yang merdu.
e. Pelawak, setiap perkumpulan randai ada pelawak yang membawakan lawak atau lelucon yang membuat penonton tertawa dan pertunjukan menjadi menyenangkan.
Tukang Musim, dalam perkumpulan randai terdapat pemusik yang meliputi:
Biola atau piwul
Tukang gendang
Tukang seruling
Tukang pukul oguang atau gọng
Tukang terumpit atau pluit
Tukang salung
Tukang gore tepuk tangan
Penampilan Randai
Sebelum pertunjukan dimulai, ketua randai memberi ucapan selamat datang dan kata sambutan serta menguraikan ringkasan cerita randal yang akan dipertunjukan. Penyampaian cerita dibagi beberapa babak, antara babak dibawakan tarian dan nyanyian. Pada nyanyian tersebut juga disampaikan jalan cerita dan juga pantun muda-mudi.
Ketika membawakan cerita, para pemain akan memakai pakaian yang menyesuaikan. Jika raja akan berpakaian raja, orang kaya akan berpakaian rapi, dan jika petani akan berpakaian seorang petani lengkap dengan peralatan pertaniannya. Pertunjukan randai sangat digemari kalangan masyarakat Kuantan Singingi, mulai dari anak-anak remaja dan orang dewasa.
2. Silat
Silat adalah sejenis pertunjukan seni olahraga bela diri. Disebut seni karena dalam pertunjukan silat diselingi dengan rarak yaitu sekumpulan alat musik dengan irama khusus yang disebut dengan rarak godang. Rarak godang terdiri dari gang, dua buah gendang dan calempong. Silat termasuk dalam olahraga karena gerakan silat memberikan gerakan keterampilan olahraga. Selain itu juga disebut bela diri, karena akhir dari belajar silat adalah menjadi seorang pendekar. Untuk melawan musuh, silat mengajarkan tidak boleh sombong dan takabur. Silat adalah tempahan diri menjadi manusia baik dan mengerjakan perintah Tuhan dan meninggalkan larangannya.
Pertunjukan dan permainan silat diadakan hari-hari besar agama seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Pada pertunjukan silat diiringi dengan rarak godang yang terdiri dari gong, gendang, dan calempong. Rarak dibunyikan apabila langkah empat mulai. Permainan silat di gelanggang ada tiga jenis silat yang dipertunjukan yaitu:
A. Silat Tangan, yaitu silat pada awalnya tangan kosong tetapi setelah pada langkah gayung, si penikam mengeluarkan pisau. Dan pisau tersebut dapat ditangkis oleh yang ditikam.
B. Silat Pedang yaitu kedua pemain silat menggunakan senjata pedang, biasanya pedang dibuat dari rotan, sehingga bisa melentur.
C. Silat Perisai adalah silat yang mempergunakan pedang dan perisal, pedang sebagai senjata untuk menyerang, sedangkan perisai untuk melindungi diri dari serangan pedang lawan. Pertunjukan silat ditutup dengan silat berempat dan diakhiri dengan bersalam-salaman.
d. Silat Sendeng
Silat Sendeng adalah silat mempertahan diri dari serangan perompak di kapal. Karena untuk belajar silat Sendeng tidak diperlukan lapangan yang luas. Cukup pada sekeping papan atau tempat yang sempit.
3. Kayat
Kayat adalah suatu pertunjukan kesenian yang berasal dari kata hikayat artinya bercerita. Awal mulanya kayat tersebut menceritakan tentang cerita-cerita rakyat. Kayat disampaikan atau didendangkan dengan bahasa berima dan diiringi dengan alat yang disebut dengan gendang dan talam. Jika diiringi dengan gendang maka disebut kayat gendang, jika diiringi dengan talam maka disebut kayat talam. Kayat menyampaikan cerita yang berisikan nasehat, hiburan dan sindirian kepada bujang gadis, dan juga berupa cerita para nabi. Melihat kepada isi kayat ada beberapa jenis kayat yaitu:
a. Kayat Agama, berisikan ajaran-ajaran agama, cerita nabi dan rasul
b. Kayat muda mudi, menyampaikan cerita anak-anak muda.
C. Kayat perang menceritakan tentang peperangan.
Dalam menyampaikan cerita diselingi pula lelocun atau lucu-lucu yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
4. Koba
Koba adalah salah satu sastra lisan di daerah Riau. Koba merupakan cerita dan nasihat yang berisikan sejarah lama, tentang adat istiadat, pengajaran agar manusia menjadi orang yang tangguh, kuat taat kepada perintah Tuhan (Allah). Koba disampaikan dalam pantun pantun dengan bait-bait yang indah dan sedap didengar. Orang yang menyampaikan koba disebut tukang koba. Koba barasal dari kata kobar, kabar, khabar. Jadi koba adalah menyampaikan khabar berupa petunjuk, sejarah, nasihat cerita melalui lantunan syair yang berbentuk pantun dengan bait-bait yang indah dan sedap didengar.
5. Burdah
Burdah merupakan kesenian yang berasal dari Timur Tengah yang berisikan pujian kepada nabi Muhammad Saw. dengan alat yang dipukul menyerupai rabana. Pada mulanya burdah berasal Trengganu Malaysia berupa barzanji disyairkan dengan lantunan suara yang merdu yaitu pembacaan syair barzanji yang kini kita kenal dengan nama Berdah. Aslinya kesenian ini dinamakan dengan Qasidah Burdah.
Khusus untuk berdah syair yang dilantunkan yaitu syair karangan Syekh Ahmad Husairi yaitu seorang ulama dan ahli sastra Arab,
Berdah hingga kini masih lestari di Kabupaten Indragirihilir terutama di daerah Mandah. Pertunjukan berdah di Indragiri Hilir mulanya memang diadakan dalam setiap penyambutan tahun baru Islam. Kemudian berkembang hingga ke penyelenggaraan kegiatan lainnya seperti nikah-kawin, maulidan, serta pelepasan, dan penyambutan jemaah haji.
6. Madihin
Madihin adalah pertunjukan tradisi lisan yang dilakukan suku Banjar, Madihin berupa puisi rakyat anonim bertipe hiburan yang disampaikan dengan tuturan di depan publik. Pertunjukan ini dilakukan oleh 1, 2, atau 4 orang seniman sebagai hiburan dalam kegiatan pesta perkawinan serta acara-acara kebudayaan yang dilakukan pada ruang terbuka.
Pertunjukan Madihin melemparkan sindiran-sindiran, pesan sosial atau moral dengan kosakata yang lucu dan menarik. Kata-kata yang digunakan muncul secara spontan dengan Bahasa Melayu atau bahasa daerah setempat dan disampaikan dengan pengembangan berkelanjutan dari pantun berkait. Pantun terdiri dari bait-bait dan setiap bait minimal 4 baris. Madihin merupakan hiburan rakyat yang disampaikan dengan cara hafalan.
Wak Taslim sedang menampilkan koba
Kelompok berdah melayu mandah
Madihin yang identik di tembilahan
Bab 7
Budaya dan Seni Melayu Riau
Tunjuk Ajar Melayu
Apa tanda orang Melayu terpelajar
Makanan yang dimakan halal dan benar
Apa tanda makanan halal dan benar
Zatnya halal jauh dari yang mungkar
Apa tanda zatnya jauh dari yang mungkar
Hasil usaha yang halal dan jauh dari yang haram
Sejalan dengan kepentingan hidup manusia, kebutuhan pokok adalah makanan. Tanpa makan manusia tidak akan dapat hidup. Sebab itu manusia berjuang dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan makanannya, di samping keperluan yang lainnya.
Begitu juga masyarakat Melayu, kebanyakan berdiam dan bertempat tinggal di aliran sungai, pinggir pantai. Maka jenis makanannya banyak yang berkaitan dengan lingkungannya pula. Perkembangan dan pertumbuhan jenis makanan mengalami perubahan. Hal ini karena adanya pendatang dari berbagai bangsa.
Perubahan itu pada umumnya memperkaya budaya di bidang masakan atau kuliner yang ada pada saat ini. Namun unsur tradisional atau adat budaya tetap bertahan sebagai ciri khas daerah yang telah ada selamanya. Dalam hal makanan tradisional seperti nasi, bersama dengan lauk pauk, sayur mayur, panganan dan minuman, orang Melayu Riau mempunyai ciri khas dalam penyajiannya. Penyajian ini disesuaikan waktu, tempat, dan orang yang disaji. Dengan ini bukan berarti membedakan orang yang disaji tetapi disesuaikan dengan alur dan patut yang ada pada adat istiadat.
A. Makanan Harian
Makanan harian adalah makanan yang dimakan setiap hari, berupa makanan pokok. Orang Melayu Riou memakan makanan pokok tiga kali sehari yaitu pagi sebelum berangkat kerja (makan pagi), makan siang, dan makan malam. Adapun makanan harian Melayu Riau meliputi:
1. Nasi Putih
Nasi putih merupakan makanan pokok yang banyak mengandung kalori untuk menimbulkan tenaga, karena itu agar tenaga cukup kita harus makan tiga kali sehari.
2. Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan yang dimakan bersama nasi agar nasi terasa enak dan menimbulkan selera untuk memakannya. Lauk pauk juga dibutuhkan untuk memenuhi protein dan gizi yang diperlukan oleh tubuh pada proses pertumbuhan dan menjaga tubuh tetap sehat.
Adapun jenisnya lauk pauk yaitu:
-Gulai, yaitu masakan dibuat dari bermacam jenis gulai, gulai kuah santan, gulai kuah bening, gulai kalio.
-Gorengan yaitu masakan yang digoreng dari bermacam jenis ikan, daging, dan lain sebagainya.
3. Sayuran
Sayuran adalah makanan yang dimakan bersamaan dengan makanan pokok nasi, untuk memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh. Adapun Jenis sayuran adalah:
-Sayur putih, yaitu sayur yang dimasak dengan santan kelapa,
-Sayur tumis adalah sayur dengan bawang dan cabai digoreng
-Sayur bening yaitu sayur yang dimasak dengan air putih.
4. Sambal
Pada makanan harian Melayu Riau selalu ada sambal. Sambal adalah sejenis teman makan nasi untuk menimbulkan selera dengan bermacam jenis sambal seperti sambal belacan, pepes, sambal kemang, dan lain sebagainya.
5. Juadah atau Penganan
Dalam acara makan bersama seperti saprahan juga disediakan juadah atau makanan ringan seperti lepat bugis, buah melaka, dan lainnya.
B. Tempat Penyajian Makanan Harian Melayu Riau
1. Saprahan/Hamparan
Saprahan adalah acara makan bersama baik keluarga atau orang banyak yang tersaji secara hamparan di atas lantai bertikar atau di lapangan dengan beralaskan kain saprahan.
Acara saprahan biasanya untuk acara syukuran, memperingati hari- hari besar agama, serta acara resmi pemerintahan seperti halal bi halal dan lain sebagainya.
Cara penyajiannya sebagai berikut.
-Nasi dihidangkan pada mangkok nasi.
-Penyajiannya ada satu mangkok untuk satu orang dan juga lebih.
2. Lauk Pauk
-Gulai disajikan pada mangkok/piring kecil satu piring untuk satu orang.
-Gorengan disajikan dalam piring kecil dilisi dengan beberapa potong gorengan untuk beberapa orang.
-Sayuran disajikan pada mangkok sayuran, satu mangkok untuk beberapa orang.
-Sambal disajikan pada piring sambal, 1 piring untuk beberapa orang.
-Minuman, untuk minum disediakan gelas. Satu gelas untuk satu orang dan teko yang berisi air minum. Pada umumnya gelas yang terpajang telah berisi air.
3. Air Cuci Tangan dan Serbet
-Untuk cuci tangan disediakan mangkok yang berisi air untuk cuci tangan satu orang satu cuci tangannya.
-Serbet disediakan pada setiap cuci tangan.
-Juadah atau penganan disajikan pada piring yang tersusun rapi dalam jarak yang sama di tengah-tengah hidangan.
-Hidangan untuk saprahan biasa telah tersusun rapi sebelum acara makan bersama dimulai, hanya saja ada yang harus ditambah akibat adanya penambahan peserta.
4. Hidangan Berdulang/Dalam Talam
Hidangan berdulang hampir sama dengan saprahan. Bedanya, hidangan berdulang disajikan dalam bentuk menu makanan yang telah tersusun dalam sebuah dulang secara lengkap berupa gulai, sayur sambal dan juadah/penganannya. Sedangkan nasi pada mangkok untuk beberapa orang. Air minum gelas dan serbet telah tersusun secara rapi. Hidangan berdulang biasanya disajikan pada ruang terbuka, karena makanan yang disajikan ditutup dengan tudung saji.
Hidang berdulang biasanya disajikan pada:
-Dalam keluarga, umpama makan untuk orang tua, ayah, kakek,
-Dalam acara, umpama nikah perkawinan, acara ninik mamak,
-Acara resmi adat, umpama pemberian gelar kehormatan,penabalan Sultan, Penyambutan tamu terhormat.
Bab 8
Budaya dan Seni Melayu Riau
اف تندا ملايو برعدة
كمان فرگی منوتوتف اورت
اف تندا ملايو بر مرواه
دالم برمائين تدق مروسق جيوا
اف تندا ملايو برمارتابت
دالم برمائين سلالو برصحبة
Budaya Melayu yang telah terpelihara dalam rentangan beberapa zuriat (generasi) lazim disebut budaya tradisional. Pada mulanya, budaya serupo Itu wujud (ada) oleh tangan-tangan lasak. Nama peretaong atau pembuatnya tentu dikenal pada awalnya oleh warganya. Tetapi karena kerendahan diri dan hatinya nama sering diabaikan. Akan tetapi apa yang telah diperbuat berupa karya atau gagasan tersebut diterima oleh masyarakat atau puaknya.
Kegiatan kreatif budaya Melayu tradisional berpangkal pada dua padang kehidupan, Yang pertama dunia kehidupan istana, kedua padang kehidupan rakyat di kampung. Kegiatan ini biasa dilakukan dalam masyarakat setiap selesai bekerja untuk pengisi waktu luang selesai panen, atau ketika tidak bisa turun ke laut. Masyarakat mengisi waktu luang tersebut dengan macam-macam permainan. Biasanya mereko menggunakan alat yang mereka buat sendiri.
Perhatikanlah permainan yang ada di bawah ini, dan cara membuat alat permainan tersebut.
Permainan Tradisional Melayu
1. Main Gasing
Main gasing adalah permainan rakyat. Permainan gasing banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini dimainkan anak-anak. remaja dan orang dewasa.
a. Cara Membuat Gasing
Gasing dibuat kayu yang keras dengan cara meruncinya di bagian bawah, sedang bagian atas disebut kepala di tempat melilitkan tali sebagai pemutar gasing.
-Kayu dibulat panjangkan.
-Salah satu ujung dibuat sebagai ekor.
-Ketinggian gasing dapat ditentukan sendiri.
-Bagian kepala diberi tempat melilitkan tali pemutar.
-Biasanya bagian bawahnya diberi paku kecil biar berputar kencang atau cepat.
b. Cara Bermain
Jika pacu lama berputar, maka gasing diputar pada tempat yang keras yang menang yang lama berputar. Jika bermain pangkahan hanya memerlukan lahan terbuka dan bertanah keras.
Permain pukulan/pangkahan dimainkan secara bertingkat, yang kalah peratama dipangkah dan yang menang yang terakhir, gasingnya tidak ada yang memangkanya.
2. Main Ligu
Main Ligu adalah permainan yang dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa, biasanya yang bermain ligu adalah anak laki-laki.
a.Cara membuat Ligu
Tempurung atau batok kelapa dipotong-potong sesuai dengan bentuk yang kita inginkan.
Tempurung yang dibuat yang sudah hitam, kalua dapat berlapis dua direkat lem yang kuat.
Ambil bambu atau kayu untuk penolak penuas, sekitar panjang 40 centimeter, dengan bentuk besar sebelah.
b. Cara Bermain
Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat tempurung/batok kelapa yang dibentuk menyerupai gambar hati dan kayu penuas. Ligu dimainkan lebih 2 orang. Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer.
C. Peralatan
Kayu pemukul atau penolak anak ligu, berbentuk pipih besar ke atas dan kecil ke bawah dan tumpul, biasa dibuat dari kayu yang keras atau boleh juga dari batang bambu yang sudah tua dengan panjang lebih kurang 50 cm.
Anak ligu, terbuat dari tempurung kelapa berbentuk gambar hati.
Agar ligu itu kuat dua lapis dan direkat dengan lem atau sorang galo-galo, sejenis lebah kecil. Tujuan dua lapis agar kuat dan tidak melayang jika ditolak/dibidikan.
d. Cara Bermain
Sebelum bermain biasanya diadakan undian dengan melempar ligu ke atas, bagi yang tertelungkup dinyatakan kalah, begitu seterusnya sampai tinggal dua orang. Pemain dengan lemparan paling terakhir tertelentang itu yang menang dan menembak pertama kali. Jika ia bisa menembak semua, maka ia dinyatakan pemenang pertama. Jika ia tidak bisa menembak semua anak ligu. maka pemain diganti dengan pemenang kedua, begitu seterusnya. Bagi yang tidak pernah menembak, ia akan dinyatakan sebagai yarig kalah.
e. Hukuman
Hukuman bagi yang kalah adalah dengan mendukung, yaitu pemenang pertama didukung oleh pemenang kedua, pemenang didukung oleh pemenang ketiga begitu seterusnya sampai ke pemain yang kalah.
3. Main Layang-layang
Permainan layang-layang adalah permainan yang digemari oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
a. Cara Membuat Layang-Layang
Layang dibuat dari batang bambu yang beruas panjang dibela-belah dengan ukuran tertentu sesuai dengan kehendak si pembuat
Bambu diraut diukur bangian tengah dengan menimbangrys dengan benang, rautan besar ke tengah dan kecil ke dua sis
ujungnya. Untuk bingkai tengan dibuat sama besar dari ujung ke ujung, Panjangnya sesuai dengan keinginan yang membuat
Untuk merangkai bingkai layang-layang dipergunakan benang dengan diukur jarak yang seimbang, sehingga layang-layang dibuat tidak berat sebelah.
Setelah bingkai terbentuk kertas minyak/plastik yang akan dipergunakan, diukur sesuai dengan bentuk bingkai dengan memberi kelebihan untuk melekatkanya.
Setelah kertas minyak/plastik dipasang dibuat tali teraju, dengan ukuran tertentu pula. Setelah tali teraju terpasang. maka layang-layang siap untuk dinaikan.
b. Bermain Layang
Layang-layang Hias dan Layang-layang Dengung
Layang-layang hias dan dengung yaitu layang-layang yang Indah dan diberi pita agar berdengung. Pita tersebut direntang pada sayap layang-layang, karena adanya hembusan angin maka pita tersebut bergetar dan berbunyi dengan berdengung, layang-layang ini dinaikkan hanya sekedar untuk bermain semata
Layang-layang aduan, yaitu layang-layang untuk di adu. yang diadu bukan layang-layangnya, tetapi yang diadu adalah tali layang-layang. Tali layang-layang aduan terbuat dari benang yang diberi pecahan kaca, kaca ditumbuk halus. kemudian dilengketkan pada benang, sehingga waktu mengadunya tali tersebut bergeseran dengan benang layang-layang lawan, mana yang putus itulah yang kalah.
Layang-layang lomba
Lomba layang-layang, adalah menaikan layang dengan tali yang panjang. Dalam lomba layang-layang ada dua yang dinilai yaitu:
panjang tali yang dinaikkan biasanya ditentukan sebelum lomba dilaksanakan.
tegak tali, dengan mengukur tali dari kumpalan benang dengan jarak yang sama, mana yang tegak itulah yang menang.
4. Main Egrang
Egrang atau Engrang merupakan permainan berjalan dengan mempergunakan alat. Ada yang terbuat dari kayu, bambu dan ada juga dari batok/tempurung kelapa.
Cara membuat Egrang
a. Egrang dari kayu dan bambu
Dua batang kayu lurus sepanjang lebih kurang 1.5 meter dengan diameter 13 centimeter.
Diambil jarak 40 centimeter dari pangkal bawah untuk tempat berpijak dibuat dari papan serta dipaku jika dan kayu dan diikat dengan rotan jika dari bambu, serta dibuat skor dari bawah.
b. Egrang dari Batok Kelapa Egrang yang terbuat dari batok kelapa dengan cara batok kelapa dibersihkan pada pertengahan batok kelapa tersebut dilubangi dan dimasukan tall sebagai tempat berpegangan. Setelah tali dimasukan pada ujung dalam pada batok kelapa dibuat buhulan agar tali tidak terlepas dari batok kelapa.
c. Cara Bermain Egrang
Bermain egrang adalah berjalan cepat dengan mempergunakan alat bernama egrang dari titik start menuju titik finis dengan ketentuan tanpa jatuh. Bagi yang jatuh dari egrang dinyatakan gugur. Bagi yang tidak jatuh dan sampai ke garis finish, dinyatakan menang sesuai dengan urutan sampainya. Sistem yang yang dipakai adalah sistem gugur. Untuk lomba dilakukan secara masal, boleh beberapa saja dan boleh juga satu lawan satu.
5. Terompa Panjang
Terompa panjang adalah permainan adalah termasuk permainan tradisonal yang mengasyikkan. Permainan terompa panjang dimainkan di lapangan terbuka yang berumput, bebas dari batuan dan pasir, karena apabila terjatuh tidak berbahaya.
a. Cara Membuat Terompa Panjang.
sediakan papan dengan ukuran lebih kurang 4 centimeter
Sedia karet, seper ban bekas sepeda untuk tali terompa panjang.
Paku kecil untuk memakukan karet tali ke papan pada sisi kiri kanan.
ukur jarak tali terompa tersebut, bisa berjarak 30 atau 40 centimeter.
Buat jumlah yang sama pada setiap terompa, umpama untuk 4 orang, 5 orang sesuai dengan yang diinginkan.
Membuat terompa panjang harus berpasangan dengan bilangan genap.
Setelah menjadi terompa panjang dapat dipergunakan untuk berlomba.
b. Bermain Terompa Panjang
Lomba terompa panjang terdiri dari 2 pasukan terompa panjang dengan peserta yang sama dimulai dari titik start menuju titik finish. Siapa yang tidak terjatuh dan duluan masuk ke garis finish, itulah yang menang. Terompa boleh itu saja, namun peserta harus diganti. Permainan diadakan sistem gugur, yang kalah tidak dapat bermain lagi. Lomba terompa panjang adalah ketangkasan dan kecepatan grup menuju titik final.
Bab 9
Budaya dan Seni Melayu Riau
Tunjuk Ajar Melayu
اقبيل عقل روسق فكيرن دسيتله فونچا سگال کهنچورن
جيكا سجرة كيت لوقاكن هيدوف مراب تق اد فرچونتو هن هیلگ سموا فگهر گائن سومبوگدان چوگان این کلوتر
Masyarakat Melayu Riau mempunyai bermacam-macam jenis mata pencaharian. Mereka hidup sepanjang aliran sungai, pesisir pantai serta di berbagal tasik, pinggir laut dan danau. Mulai dari daratan tinggi sampai dataran rendah dan pinggir laut, sehingga kehidupan mereka sangat beragam.
Ada 8 macam mata pencaharian tradisional orang Nelayan di Riau, yaitu berladang, beternak, menangkap ikan, beniro (menetek enau) mengambil hasil hutan (laut), berkebun, bertukang dan berniaga. Delapan macam mata pencaharian tersebut disebut juga dengan tapak lapan. Sebab disebut tapak lapan, karena ada 8 (delapan) jenis mata pencaharian di hadapan mereka yang bisa dikerjakan.
Dalam menjalankan tapak lapan tersebut mereka mempergunakan bermacam-macam alat dan peralatan. Peralatan tersebut ada yang dibuat sendiri dan ada juga tidak bisa dibuat sendiri. Untuk lebih jelasnya perhatikan dan pelajari peralatan tradisional orang Melayu di bawah ini.
A. Alat Pertanian
Untuk mengolah ladang, sawah dan kebun, orang Melayu menggunakan alat-alat yang sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan biaya yang banyak, sehingga dapat digunakan kapan dan dimana saja tanpa ada hambatan. Adapun alat-alat pertanian yang dipergunakan adalah:
1. Cangkul
Cangkul adalah alat pertanian yang biasa dipergunakan untuk menggali tanah, seperti menggali parit, termasuk tanah yang bercampur batu-batuan. Cara menggunakan cangkul adalah dengan mengayunkannya dari atas ke bawah, sehingga membuat mato cangkul tertancap ke tanah. Kemudian tangkai cangkul ditarik ke kebelakang dan membuat tanah tersebut tumbang.
2. Cabak
Cabak adalah alat untuk mengolah tanah. Tangkai cabok yang berbentuk L sangat efektif untuk mengolah tanah dengan membalikannya, sehingga rumput yang bagian atas akan berbalik menjadi di bawah. Membutuhkan waktu kurang lebih seminggu hingga rumput tersebut akan menguning dan mati terhimpit oleh tanah.
Cara menggunakan cabak adalah dengan mengayunkannya dari samping kanan ke samping kiri dengan tidak terlampau dalam sehingga tanah yang berumput akan terangkat oleh mata cabak, kemudian kembali ditarik ke samping kiri dengan menjatuhkan tanah yang berumput secara terbalik.
3. Tajak
Tajak adalah alat pertanian yang dipergunakan untuk menyiang atau membersihkan rumput liar yang tumbuh di ladang dan mengganggu tanaman yang ada. Cara menggunakannya adalah dengan mengaikannya di atas tanah pada rumput-rumput yang menggangu tanaman.
4. Sabit
Sabit atau sabik adalah alat pertanian untuk memotong rumput-rumput dan akar yang ada di tanah sebelum dicangkul atau dicabak. Cara menggunakan sabit atau sabik adalah dengan menebaskan atau mengayunkannya pada rumput atau rumput akar yang ingin dipotong.
5. Parang/Lading/Ladiang
Parang disebut juga dengan lading, yaitu alat untuk memotong. membelah benda yang kecil, seperti menebang pisang menebang kayu belukar atau semak.
6. Tembilang
Tembilang adalah alat pertanian yang dipergunakan untuk membuat lubang yang berskala dalam atau untuk membongkar tanaman yang akan dipindahkan, seperti memindahkan anak pisang, tanaman lainnya.
7. Pisau
Pisau adalah alat untuk memotong barang-barang berskala kecil seperti memotong sayur dan ikan.
8. Tual/Ani-ani
Tuai adalah sebuah alat pertanian yang dipergunakan untuk memotong tangkai padi dari batangnya yang disebut menuai. Dalam menggunakan alat pertanian ini, para petani kadang-kadang menggunakannya secara bersama-sama yang disebut dengan batobo.
Batobo adalah mengerjakan sawah atau ladang secara bersama- sama dengan anggota beberapa orang secara bergiliran. Jika anggotanya orang-orang bujang dan masih gadis disebut tobo bujang gadis, jika anggota kaum ibu-ibu maka disebut tobo ibu-ibu atau induak-induak
Alat Penangkapan Ikan
Perkampungan orang Melayu pada umumnya terletak di bantaran sungai. tasik, danau dan pinggir pantai. Dalam kehidupannya sehari-hari orang Melayu pada umumnya dapat memenuhi kebutuhannya sehari-sehari. terutama ikan binatang buruan. Adapun olat mata pencaharian orang Melayu adalah:
Jala
Jala adalah alat penangkap ikan yang dibuat dari benang cara merajutnya, pengerjaan sebuah jala sangat lama sekali, sebab merajutnya itu satu persatu, dimulai dari atas ke bawah dan sesuai dengan ukurannya. Cara memakai jala adalah dengan mengembangkan sambal melempar, sehingga ia terkembang dan ikon yang berada di bawah akan terkurung.
2. Lukah
Lukah adalah alat penangkap ikan yang ditahan di dalam air, bisa di air mengalir dan bisa juga di dalam air yang tidak mengalir. Bisa ditahan di sungai dan di sawah. Lukah terbuat dari bambu yang diraut sebesar lidi daun kelapa dengan panjang 1,5meter atau lebih, kemudian dijalin bulat dengan diberi bingkai dan alat pengurung.
3. Tangkalak
Tangkalak sejenis alat penangkap ikan yang ditahan di air mengalir. sebisa mungkin di air yang deras. Tangkalak terbuat dari bambu yang besar sebelah, sebelah yang besar dibagi dua, kemudian dijalin dengan rotan. Semakin ke ujung semakin kecil, yang akhimya bagian ujung sekali menyempit. Alat penangkap ikan tangkalak ikan menunggu ikan yang turun mengikuti arus air.
4. Sintak/Sondong
Sintak/sandong adalah sejenis alat penangkap ikan/udang berupa jaring, yang dibuat segi empat atau segi tiga, dan diberi tangkal. tangkal, kemudian ditahan di mana ada lintasan ikan atau udang.
5. Tombak Ikan
Serampang
Serampang adalah tombak ikan yang mempunyai mata tiga buah. Cara menggunakannya dengan menombakan ke ikan. Serampang dipakal pada malam hari, ketika tidak terang bulan dengan membawa senter atau lampu sorot. Ikan dicari sepanjang pinggir sungai, kalau sudah kelihatan lalu ditombak dengan serampang. Rosok
Rosok adalah tombak ikan yang lancip dan tajam dan mempunyai tangkai yang panjangnya sekitar 4 meter. Penggunaan rosok adalah dengan menombakan secara terus menerus ke dalam air. Biasa di tempat yang dalam yang diperkirakan banyak ikan besar- besar. Apabila ada ikan yang kena, maka rosok itu akan bergoyang dan pemilik akan makin menekan dan akan menyelami ke dalam perairan.
6. Pancing
Pancing adalah alat untuk menangkap ikan yang terbuat dari nylon pancing dengan diberi mata pancing dan umpan, ada beberapa jenis umpan yang dipergunakan untuk memancing antara lain, cacing, anak katak, anak ikan dan lain sebagainya.
7. Rawal
Rawal adalah alat penangkap ikan yang ditahan di tengah sungai. Rawal diberi umpan pada mata pancing dan diikat pada sebuah bambu dan bambu tersebut diberi jangkat batu, Rawai biasa dilihat pada jam mandi seperti pada pagi hari dan sore hari dan ada juga dilihat pada siang hari.
8. Guntang
Guntang adalah alat penangkap ikan yang diberi apung dari kayu yang ringan. Pada apung itu diberi tali pancing sepanjang 1 meter dan diberi mata pancing sekaligus umpan, lalu ditahan. Biasanya warga Batang Kuantan menghanyutkan guntong sepanjang sungai Kuantan. Jika Ikan menangkap umpan maka apung akan berjalan sesuai arah ikan berenang. Selain di sungai, guntang juga digunakan di sawah.
9. Tangguak/Tangguk
Tangguk adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari rotan yang diraut, kemudian dijalin dan dibentuk melengkung. Cara memakai tangguk adalah dengan menghalau ikan ke dalam tangguk dengan tonggak. Biasanya para ibu berkongsi dengan menjejer tongguk sejajar sebanyak 10 orang, kemudian ikan dihalau bersama-sama dan ikan masuk ke dalam tongguk. Kemudian ibu-ibu mengangkat tangguk secara bersamaan.
10. Papan Tongkah
Tongkah adalah papan tumpuan pada tanah berlumpur sebagai titian untuk mencari kerang.
11. Belat
Belat adalah alat penangkap ikan pada pesisir atau pasir pantai yang pasang surut.
C. Alat Berburu
1.Tombak , yaitu alat yang dipergunakan untuk berburu binatang liar.
2. Perangkap, yaitu alat untuk menangkap binatang atau burung yang ditahan pada suatu tempat, seperti pada jalan atau jalur dimana binatang tersebut berjalan, Cara menangkap binatang yaitu dengan mengurung.
3. Jerat, yaitu menangkap binatang dengan mengikat kaki binatang.
4. Getah Burung, yaitu menangkap burung dengan sejenis getah yang diletakan pada lidi dan dipasang ditempat-tempat burung itu berkumpul, biasanya dengan memakai pemikat, sehingga burung- burung tersebut melekat pada getah tersebut.
5. Sumpit, yaitu alat terbuat dari bambu yang panjang lebih kurang dua meter. Di dalam anak sumpit yang diberi gabus dan kapas, kemudian dihembus, maka anak sumpit akan keluar menembus binatang incaran.
D. Alat Pertukangan
Kapak
Kampak adalah alat pertukangan untuk membelah kayu, kampak terbuat dari besi dengan punya tangkai kayu yang keras.
2. Bellung
Beliung ada dua macam yaitu:
Beliung Penebang, yaitu alat pertukangan untuk menebang pohon, baik yang masih berdiri maupun yang sudah tumbang. bellung penebang tangkainya agak lemah, sehingga jika dipergunakan untuk menebang agak melentur.
Beliung penarah yaitu beliung yang dipergunakan menarah atau meratakan kayu, umpama menarah kayu untuk membuat perahu menarah papan, menarah beluti dan lain sebagainya.
3. Ketam
Ketom adalah alat pertukangan untuk menghaluskan papan. Ketam terdiri dari mata ketam dan rumah-rumah ketam.
4. Gergajl
Gergaji adalah alat pertukangan untuk memotong dan membelah. Beda gergaji pemotong dan pembelah adalah gergaji pemotong matang tegak berdiri, sedang gergaji pembelah matanya condong ke depan.
5. Bor Kayu
Bor adalah alat untuk membuat lobang dengan ukuran tertentu, seperti melobang daun pintu pada sambungannya, tiang dengan gelegar rumah.
6. Sigiriak/Alat Pelobang
Sigiriak adalah alat untuk menusuk barang-barang yang akan dirangkai, seperti membuat anyaman sapu ijuk.
E Alat Penyadap Getah
1. Pisau Penoreh
Pisau Getah adalah pisau yang dipergunakan untuk menoreh atau menakik getah agar getahnya keluar.
2. Penampung Getah
Batang Karet yang disadap dengan pisau akan mengeluarkan getah, getah ini ditampung dengan tempurung.
3. Pengangkat Getah
Getah yang telah keluar dari batangnya akan dikumpulkan dengan menggunakan alat berupa ember atau kaleng.
F. Alat Tempat Hasil Pertanian
Untuk mengangkat hasil pertanian orang-orang Melayu menggunakan peralatan yang dibuat sendiri. Adapun peralatan yang dipergunakan adalah:
1. Kembut/Bakul
Kembut adalah alat untuk mengangkat padi dari sawah ke rumah yang terbuat dari sejenis pandan yang disebut mengkuang yang dikeringkan dan diarnyam, bagian atasnya diberi bingkai dan tali tempat menggantungkan.
2. Ambung
Ambung adalah alat untuk mengangkat hasil pertanian dari ladang ke rumah yang terbuat dari ratan dijalin dan diberi bingkai dan tempat menyandang. Ambung dibawa dengan menyandangnya di punggung
3. Lapiak/Tikar
Tikar dalam bahasa daerah disebut lapiak, yaitu tempat menjemur padi yang terbuat dari pandan yang disebut mangkuang yang dikeringkan dan dianyam.